Rabu, 16 Oktober 2013

Thursday, 17 October 2013


SOMBONGNYA AKU

Reenata Ree



Secercah cahaya mentari membangunkanku dari mimpi yang kelam. Udara yang sejuk membuatku ingin keluar menghirupnya dalam - dalam. Udara cerah hari ini, bahkan panas, mungkin. Pengaruh pola hidup manusia yang sangat tidak bersahabat dengan alam. Membuat lubang ozon semakin berlubang terlalu lebar. Panas, entah berapa derajat suhunya, tak ada alat di ruangan ini yang mampu mengukurnya, hanya alat alami yang merasakannya. KULIT. 

Alam semakin liar, ganas menunjukkan kemurkaan Sang Pencipta pada diri kita. MANUSIA. Berapa liter udara yang kita hirup setiap hari. FREE. Berapa air yang kita minum setiap hari. FREE, paling-paling bayar untuk perawatan ledeng ma listrik. Kita kaya sebenarnya, tidak miskin. Tuhan telah memberikan apa yang kita butuhkan untuk hidup di dunia ini. Kalaupun kita merasa miskin, NON SENSE. Kita malas saja untuk mengolah apa yang ada di sekitar kita. Kita tidak bisa membaca apa yang wajib kita pelajari di sekeliling kita. Kita semua KAYA. RICH man..... 

Tapi .................................................

Ah congkaknya hatiku ..... Maha Kaya itu SANG PENCIPTA. DIA kaya segala - galanya. Kita tak ada apa-apanya. Sujud syukur itu yang harusnya kita lakukan.... bercumbu, merayu dan merendah diri kepada-Nya saban hari untuk mendapat cinta-Nya..... Apakah aku lakukan?

Lha ... kalo tidak, bagaimana aku bisa disayang-Nya, mendapat cinta-Nya .......
Hu hu hu hu ..... hati ini menangis mengharap cinta-Nya ... menjadi kekasih-Nya

Sombongnya aku tidak melihat semua kenikmatan yang telah diberikan-Nya. Tiap hari bisa makan, dapat berjalan, berlari, diberi wajah ...eehhh lumayan juga (nyombong dikit kali), masih saja nggresulo, masih kurang ini, kurang itu. "Aku belum punya mobil je" "tapi kamu kan punya motor"
"Ah, motorku butut"
"Masih mending kamu ndak jalan kaki"
"Ah, aku capek klo jalan kaki terus"
"Daripada kamu sakit terbaring di tempat tidur ndak bisa ngapa-ngapain, masih mending to bisa jalan"
"Ah, mendhing di tempat tidur lah, apa-apa disiapin"
"Mati saja sekalian"

Kapan pun, di mana pun aku berharap ENGKAU selalu membimbing langkah kaki ini.
Hilangkanlah sombong dalam hati ini, gantikanlah dengan sikap tawaduk dan rendah hati.
Amin.

Selasa, 15 Oktober 2013

Wednesday, 16 October 2013

GALAU

Reenata Ree


Di sudut jendela, si Ucok menatap sendu pepohonan yang ada di lapangan samping kelasnya. Amirah teman satu kelas, mendekatinya sambil melontarkan senyum yang tak ada manisnya. "Kamu ngapain Cok? Pagi - pagi dah melamun." ujar Amirah. "Jangan ikut-ikutan jadi galauers...." cerocos Amirah.

Si Ucok yang anak ndak gaul, cuma ceringas ceringis ndak mengerti maksud Amirah. Dengan sedikit malu - malu, dia memberikan diri menanyakan ke Amirah. "Mir, galauers itu apa to? Aku ndak ngerti" katanya sambil membetulkan letak kacamata minusnya yang setelah kaca pembesar.

"Ha ha ha hari ini kamu ndak mudeng apa itu galauers? Makane jangan kebanyakan baca buku filsafat, budaya, ilmu pengetahuan to ... sekali - kali gaul gitu lho Cok, tuh liat kacamatamu tebelnya mpe kayak gitu"
Amirah masih nyerocos saja, emang dasar ceriwis ..
"Nih aku ada kamus gaul ... catet di otak loe, atawa buat note khusus untuk KAMUS GAUL ya Cok ...

FLU =  Falling in Love with You
LOGIKA = Lo Pergi Gw Merdeka
ASUS = Aku SU Senyummu
PEKOK = Biasa diucapkan saat perasaan kita sedang Kesal, Marah, dan juga sering diucapkan pada orang yang lemot "yang ini jangan ditiru ya Cok"
PEAK = Pendek Akal
Biasanya digunakan untuk orang yang lemot / bodoh
KEPO = Knowing Every Particular Object
MIAPAH = Demi Apa
BINUN = Bingung
CA OONG CIH = Masa Bohong Sih

"Itu contohnya Cok ...." tambah si Mira.
"Ah Mir, kata-katamu jadi nambahin aku galau aja!" ujar si Ucok.
"Lho, emangnya kenapa" tanya si Mira.
"Masalahnya aku lagi FLU berat ma dirimu, CUCAH NGOMONGINNYA"
"Haah???!!!!!!!!!"